Profil Agus Setyawan: Bupati Temanggung Terpilih yang Pernah Sebagai Kades Berprestasi, Dilantik Oleh Prabowo

admin_gie9341w

10/09/2025

7
Min Read

On This Page


ITNews

Berikut adalah gambaran dan rincian tentang Agus Setyawan, Bupati Temanggung yang diambil sumpahnya oleh Prabowo Subianto.

Agus Setyawan dan Nadia Muna berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Temanggung tahun 2024 dengan meraih total 230.436 suara.

Berikut ini adalah deskripsi terperinci tentang gambaran umum Agus Setyawan.

Warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pasti sudah tak asing lagi dengan sosok Agus Gondrong.

Tak hanya tampilan uniknya, Agus Gondrong punya berbagai macam pengalaman serta prestasi signifikan di Kabupaten Temanggung.

precisely when Agus Gondrong was still menjabat as Kepala Desa of Campurejo which is located at the foot of Mount Prau.

Tidak main-main, Agus Gondrong menjadi Kepala Desa Campurejo dengan masa jabatan yang panjang selama 16 tahun, yaitu dari tahun 2007 hingga 2024.

Karena berbagai pencapaiannya, Agus Gondrong kini terkenal di kalangan penduduk Kabupaten Temanggung.


Kehidupan Pribadi

Agus Setyawan adalah bakal bupati yang lahir pada tanggal 16 Agustus 1975.

Laki-laki yang lahir di Temanggung tersebut menikah dengan seorang wanita bernama Panca Dewi yang berasal dari Yogyakarta.

Agus Gondrong pula adalah seorang sarjana ekonomi yang telah menamatkan pendidikannya di Universitas Islam Indonesia pada tahun 2000.

Siapa sangka setelah tamat kuliah, Agus Gondrong ternyata lebih dari sekedar mantan kepala desa biasa.

Dia adalah seorang petani dengan rekam jejak baik selama 16 tahun menjabat sebagai Kepala Desa Campurejo.

Seperti dilansir Tribun Jateng, Agus Gondrong berhasil meraih berbagai prestasi sebagai kepala desa.

Telah dicatat bahwa terdapat 10 pencapaian luar biasa yang telah diwujudkan oleh Agus Gondrong selama menjabat sebagai Kepala Desa Campurejo dari tahun 2007 sampai 2024.


Riwayat Pendidikan

S1 UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (1996-2000)

SMA Swasta Institut Indonesia 1 Yogyakarta (1990-1994)

SLTP NEGERI NGADIREJO    (1987-1990)

SD CAMPUREJO 1        (1981-1987)


Prestasi Agus Gondrong


1. Dirikan Desa Cyber di Campurejo

Lokasi geografis Desa Campurejo yang berada di kaki Gunung Prau serta dibatASI oleh Gunung Sindaro-Sumbing menyebabkan warga desa tersebut menghadapi kesulitan dalam mengakses teknologi informasi.

Agus Gondrong kemudian merancang program internet desa di tahun 2015.

Tindakan tersebut menjadikan Desa Campurejo populer sebagai desanya pertama di Jawa Tengah yang bertransformasi menjadi Desa Cyber.


2. Infrastruktur Maju Pesat

Saat menjabat sebagai Kepala Desa, perkembangan infrastruktur di Desa Campurejo berjalan dengan cepat.

95% jalur utama telah halus dan hampir 85% lorong-lorong sempit juga mendapat perbaikan melalui program peningkatan pavingisasi.

Lahan lereng desa berisiko longsor saat ini telah terlindungi setelah konstruksi tanggul beton diselesaikan di seantero desa.

Agus pun sukses mendirikan 5 TPA atau Taman Pendidikan Al-Qur’an, 3 TK atau taman kanak-kanak, 27 musholla, 6 mesjid, perkantoran desa, fasilitas kesehatan primer, bangunan BUMDes serta berbagai infrastruktur lainnya.

Dalam industri pariwisata, Agus sukses mengembangkan berbagai tempat wisata yang mempesona. Salah satunya adalah Benteng Sata, sebuah benteng yang berada di atas bukit dan menyuguhkan panorama gunung Temanggung yang indah. Saat ini, Benteng Sata telah menjelma sebagai tujuan utama bagi para pelancong.

Di samping itu, Agus juga sukses mengembangkan wisata religi Makat Dowo, yang merupakan area pemakaman bersejarah dilengkapi dengan jejak-jejak tokohnya Terkenal di Temanggung, yaitu Kyai Ireng.


3. Seni serta Budaya Menjadi Kejayaan Nasional

Bagi seorang aktivis seni budaya bernama Agus Gondrong, pengembangan kesenian dan kebudayaan di Desa Campurejo menjadi prioritas utamanya. Hal tersebut terlihat dari fakta bahwa saat ini telah berkembang hingga 37 grup seni budaya dalam beragam bentuk, termasuk kuda lumping, marching band, hadroh, topeng ireng, calung, dangdut, santri Jawa, serta jenis-jenis pertunjukan tradisional lainnya yang masih aktif di desa tersebut.

Semua program grup seni menerima pendanaan lengkap dan bahkan diberikan peralatan seni, seragam sampai mengundang instruktur profesional untuk mempercepat pertumbuhan mereka.

Akhirnya, grup seni budaya Campurejo sekarang diakui sebagai duta budaya yang membanggakan masyarakat Temanggung dan dikenal secara nasional. Pada tahun 2022, tarian kuda lumping dari Campurejo berhasil menyabet gelar juara pertama di tingkat provinsi Jawa Tengah.

Agus pun dipilih sebagai penasehat kesenian Kuda Lumping Kabupaten Temanggung. Ia merupakan orang yang memulai program penyediaan peralatan kesenian guna mendukung perkembangan kebudayaan di desanya, dengan sumber dana dari Bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.


4. Sumber Daya Manusia yang Terdidik

Pada saat pertama kali menjadi kepala desa pada tahun 2007, Agus Gondrong merasakan kekhawatiran terkait potensi masyarakat di Campurejo. Faktanya, kurang dari 15 orang penduduknya adalah alumni SMA. Sebagian besar justru tamatan SD dan masih ada pula yang belum pernah mendapatkan pendidikan sama sekali.

Peristiwa itu menghidupkan masalah perkawinan usia remaja di daerah tersebut. Agus Gondrong kemudian memperkenalkan pelarangan perkawinan dini serta giat mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi semua orang. Dengan demikian, tidak hanya berkurangnya jumlah pernikahan pada masa kanak-kanak, tetapi juga ribuan siswa dari Campurejo saat ini telah menyelesaikan sekolah tingkat SMA dengan sukses; beberapa di antara mereka pun meraih derajat sarjana.


5. Desa Pertama dengan Layanan Ambulans Gratis dari LazisNU

Campurejo merupakan desa pemuka dalam bidang layanan kesehatan bagi warganya. Ini menjadi desa pertama di Temanggung yang menyediakan fasilitas ambulance gratis berkat dukungan dari LazisNU untuk kepentingan masyarakat setempat.

Ada dua ambulance gratis yang tersedia untuk melayani penduduk Campurejo sepanjang 24 jam. Ketika jarak antara desa Campurejo dan RSUD Temanggung cukup jauh, hal ini menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan. Dengan adanya kedua ambulance gratis tersebut, wargadesa tidak lagi dikenakan biaya sebesar Rp300.000 hingga Rp500.000 sebagai tarif pengantaran ke rumah sakit.


6. Pendiri Program Bonus untuk Meninggal Dunia, Ketua Lingkungan Rumah Tangga dan Guru

Sejak 2009, Agus Gondrong telah menghadirkan program subsidi untuk keluarga yang sedang berduka di wilayahnya. Tiap kali ada anggota keluarga meninggal dunia, pemerintah desa akan membantu dengan uang sejumlah Rp1,5 juta. Dana ini datang dari hasil pengelolaan sumber daya sosial yang dikumpulkan melalui kerja sama antara penduduk setempat.

Di samping itu, Agus pula menghadiahkan berbagai insentif untuk semua kepala RT/RW, guru pengajian agama, petugas pemadam kebakaran, serta pendidik di sekolah dasar dan sebagainya.


7. Menghasilkan Jalur untuk Kegiatan Pertanian serta Mendukung Alat Mesin Peternakan

Sebagai wilayah dengan aktivitas utamanya di bidang pertanian dimana penduduknya bekerja sebagai petani, bagian ini mendapat perhatian besar dari Agus Gondrong saat ia menjabat sebagai kepala desa. Dia merancang infrastruktur seperti jalan untuk operasi pertanian dan juga jalur menuju sawah-sawah yang tadinya cuma merupakan jejak kaki saja namun telah diperlebar sehingga membuat warga bisa membawa benih, pupuk, dan produk panen mereka dengan mudah. Sekarang, hampir 10 kilometer jalan pertanian buatan Agus Gondrong memberikan manfaat nyata bagi komunitas lokal dalam meningkatkan perekonomian mereka.

Di samping itu, Agus pun telah menyediakan berbagai macam dukungan dalam bidang pertanian untuk 32 kelompok petani di kampungnya. Dukungan tersebut meliputi traktor, sepeda motor tiga roda, mesin penghasil pupuk, perlengkapan penyemprot hama, serta yang lainnya sehingga meningkatkan produktivitas pertanian di Campurejo dan menjadikannya sebagai contoh teladan. Pada tahun 2017, kelompok petani Widodo Raharjo dari desa Campurejo berhasil meraih posisi teratas dalam kompetisi kelompok produsen tembakau tingkat provinsi Jawa Tengah.

Agus Gondrong sukses dalam mengembangkan BUMDES guna memfasilitasi pembiayaan petani. Kini, BUMDES Campurejo telah menjadi fondasi penting bagi perekonomian warga setempat dengan total aset mencapai lebih dari Rp800 juta.


8. Majukan Sektor Olahraga

Bidang pemuda dan olahraga mendapat perhatian besar dari Agus Gondrong. Di bawah kepemimpinannya, cabang olahraga di Campurejo seperti sepak bola, voli, serta bulutangkis mengalami kemajuan yang signifikan dan meraih berbagai prestasi.

Tim sepak bola dari Desa Campurejo berhasil mencapai posisi sebagai salah satu yang terbaik di Kabupaten Temanggung. Di tahun 2015, pasukan sepak bola asal Campurejo sukses menjuarai kompetisi tingkat kabupaten tersebut. Karena pencapaian mereka, tim sepak bola Campurejo mendapat undangan untuk bermain melawan beberapa klub profesional seperti PSS Sleman, PSIM Mataram, serta Persiba Bantul.


9. Membangun Kembali 370 Unit Rumah yang Tidak Sesuai Standar Hunian

Seperti halnya sebuah kampung perdesaan, kesenjangan ekonomi menjadi tantangan sosial yang hadir di Campurejo. Banyak penduduk Campurejo yang masih menempati rumah dengan kondisi kurang baik. Tetapi berkat kepemimpinan Agus Gondrong, masalah tersebut akhirnya bisa diselesaikan.

Terdapat sekitar 370 rumah tidak layak huni di desa Campurejo yang telah sukses direnovasi. Di samping itu, bantuan tunai pun diberikan kepada para lanjut usia, janda, dan penyandang disabilitas sebagai upaya menyelesaikan masalah kemiskinan setempat.


10. Gigih Mendorong Peraturan Tentang Tembakau

Di luar kesibukannya sebagai ketua desa, Agus Gondrong pun rajin berpartisipasi dalam organisasi bernama Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Melalui wadah tersebut, ia giat mengadvokasi pembentukan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan industri tembakau di tanah air.

Berbagai aturan mengenai industri tembakau yang memberatkan para petani rokok menjadi fokus dalam upaya Agus. Dia sering kali mendampingi unjuk rasa di beragam tempat termasuk gedung istana presiden, perkantoran pemerintah daerah sampai jalan-jalan umum dengan tujuan menekan kebijakan-kebijakan seperti penambahan bea cuka. Selain itu, Agus juga tak jarang diminta hadir sebagai pembicara pada program-program TV nasional guna membahas beberapa ketentuan yang dinilai merugikan kondisi ekonomi petani tembakau.


(ITNews/TribunBatam.id)

Related Post

Leave a Comment